Rabu, 08 Februari 2012

Menyikapi Siswa �Slow Learner�

PERJALANAN menuntut ilmu seringkali tidak semudah apa yang dibayangkan. Bahkan, ada beberapa siswa yang barangkali �hadir� di kelas dengan kondisi yang spesial dalam arti berbeda dengan teman-temannya. Salah satu tipe yang akan kita coba pahami bersama adalah mengenai siswa yang memiliki karakter belajar slow learner. Barangkali, ada siswa yang sangat lama menangkap materi dan memahami pelajaran. Bahkan, meskipun ia sudah berusaha melakukannya dengan maksimal, beberapa siswa tetap memiliki hasil belajar yang kurang memuaskan. Maka, mensyukuri bahwa ia telah berproses dan selalu mencoba menggali potensi siswa adalah sebuah langkah bijak.

Siswa slow learner justru hadir tidak tanpa makna. Kehadirannya bisa menjadi pemantik kesabaran bagi para guru. Bagaimanapun mereka tidak pernah ingin menjadi pembelajar yang lambat. Tetapi, yang jelas ia membutuhkan motivasi yang jauh lebih besar, support sosial yang jauh lebih optimal dan pemakluman yang membuatnya tak henti berusaha. Siswa dengan karakter belajar lamban, semestinya disikapi secara positif karena setiap orang memiliki individual differences yang berbeda.
Ada beberapa strategi menyikapi siswa slow learner. Guru bisa mengkomunikasikan dengan orangtua atau wali murid, sehingga orangtua dan pihak keluarga mampu memberikan sikap positif, mendampingi belajar, bahkan memberikan perhatian yang setidaknya cukup nyaman bagi siswa. Kedua, dapat melakukan konseling individual atau kelompok yang pada muaranya menghasilkan solusi teknik belajar yang tepat. Ketiga, sekolah melakukan program pendampingan psikologis yang ditindaklanjuti dengan follow up berupa dialog curhat siswa dengan pihak yang berkompeten, baik itu terdiri dari konselor pendidikan ataupun psikolog.
Sekolah sangat fleksibel memilihi solusi yang sesuai dengan keadaan internal sekolah. Satu poin yang sangat penting hanyalah, slow learner bukanlah suatu kebetulan. Mereka dikirimkan untuk membuat pendidik menjadi lebih bijak.
Akhirnya, kita selalu berharap, pendidikan akan menjadi tempat yang tepat bagi siapa saja, bukan hanya berfokus pada pendidikan untuk orang-orang tepat. q- s
(Rifka Zammilah, Mahasiswa Prodi Matematika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)

print this page

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Abahvsan | Bloggerized by Free Blogger Templates | Walgreens Printable Coupons